Substansi Kimia
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang
terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang merupakan sumber makanan dan
energi yang penting bagi manusia dan hewan. Karbohidrat dihasilkan oleh
tumbuhan hijau pada proses fotosintesis.
Berdasarkan
reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi
karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks
(polisakarida).
Karbohidrat
Sederhana
Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui
rumus empirisnya, karena perbandingan antara atom karbon, hidrogen, dan
oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah C3H6O3
(triosa) atau C5H5O10 (pentosa). Selain itu,
karbohidrat sederhana umumnya juga dapat diidentifikasi melalui tata namanya
yang sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat dalam molekul, contohnya
adalah triosa yang memiliki 3 atom karbon, pentosa yang memilik 5 atom karbon,
dan heksosa yang memilik 6 atom karbon. Berdasarkan jumlah molekulnya,
karbohidrat sederehana dibagi menjadi monosakarida dan polisakarida.
- Monosakarida (Gula Sederhana)
i.
Deskripsi Monosakarida
Monosakarida
(gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat
diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
ii.
Struktur Monosakarida
Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua
monosakarida mempunyai atom C asimetris. Dalam hal ini, atom C asimetris
terjadi jika atom karbon mengikat empat gugus yang berbeda. Pada dasarnya
struktur monosakarida dapat digambarkan dengan menggunakan struktur yang
dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai konformasi Fischer
dan struktur lingkaran yang dikemukakan oleh Tollens dan direalisasikan
oleh Haworth yang dikenal sebagai struktur Haworth.
- Struktur Monosakarida menurut Konformasi Fitcher
Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada
gambar 1.1, dan 1.2 merupakan contoh-contoh konformasi Fitcher. Berdasarkan
gambar 1.1, dapat terlihat bahwa glukosa dan galaktosa mempunyai rumus
dan struktur molekul yang sama tetapi keduanya berbeda konfigurasi. Keduanya
merupakan isomer optik. Keadaan ini disebabkan karena monosakarida mempunyai
atom C asimetris.
Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua
konfigurasi yaitu D dan L. Konfigurasi-konfigurasi tersebut didasarkan pada
arah gugus OH pada atom C asimetris nomor terbesar. Berdasarkan konformasi
Fitcher, jika gugus tersebut mengarah ke kanan, maka monosakarida ditandai
dengan D, sedangkan jika gugus tersebut mengarah ke kiri, maka monosakarida
ditadai dengan L seperti pada gambar 1.2.
- Struktur Monosakarida menurut Struktur Haworth
Pada
dasarnya, setiap konformasi Fitcher dapat diubah menjadi struktur Haworth,
seperti gambar berikut ini.
2.
Disakarida
Deskripsi Disakarida
Deskripsi Disakarida
Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang
terikat melalui sintesis dehidrasi yang membentuk suatu rantai. Ketika
disakarida terbentuk, maka air akan dihilangkan, sehingga proses pembentukannya
disebut sintesis dehidrasi. Disakarida dapat dibelah menjadi dua buah
monosakarida sederhana dengan menggunakan air kembali (hidrolisis).
Contoh-contoh disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa
+ galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).
Struktur
Disakarida
- Sukrosa
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh
beberapa tumbuhan, seperti tebu dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur sukrosa sebagai berikut.
Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling,
Benedict, dan Tollens. Hal ini karena gugus aldehid sukrosa terikat pada
fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.
- Laktosa dan Maltosa
Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang
biasanya dikenal dengan gula susu. Hal ini karena laktosa diproduksi secara
alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan
galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim
laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai berikut.
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua
molekul glukosa. Oleh karena itu, jika laktosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat
terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak terdapat
dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum)
dengan bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk etanol dan
dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa
sebagai berikut.
- Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama
lain untuk membentuk karbohidrat kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana
saling terikat satu sama lain, maka terbentuk disakarida. Saat tiga karbohidrat
sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk trisakarida. Pada
umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida dan
trisakarida disebut polisakarida.
Polisakarida
Deskripsi
Polisakarida
Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari
molekul-molekul gula yang terikat bersama-sama. Di antara polisakarida yang
paling terkenal adalah selulosa. Selulosa membentuk dinding sel tumbuhan dan
para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu triliun ton selulosa
disintesis tumbuhan setiap tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida
lainnya adalah amilum (zat pati).
Struktur
Polisakarida
Gambar
berikut ini menunjukkan struktur selulosa dan amilum.
Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan
tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus
dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam air menghasilkan
D-glukosa.
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang
dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan
glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan
iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati.
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa.
Strukturnya bercabang. Rantai utama mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan
oleh ikatan 1,4′-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan
oleh ikatan 1,6′-α.
Karbohidrat
mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut.
- Sebagai komponen utama penyusun membran sel.
- Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa mata, dan sel saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa menghasilkan 4,1 kkal.
- Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
- Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
- Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
- Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak.
- Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam inti yang amat penting dalam pewarisan sifat.
- Sumber energi dalam proses respirasi.
Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang
biasa disebut asam amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang
mengandung gugus amino fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada
salah satu ujung kerangka dan gugus asam karboksilat di ujung lain. Protein
tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan
terkadang mengandung zat belerang (S) dan fosfor (P). Protein merupakan
komponen utama makhluk hidup dan berperan penting dalam aktivitas sel. Protein
mengatur aktivitas metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, dan
menjaga keutuhan strukur sel. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup dan
disebut sebagai pembangun kehidupan.
Secara
kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun atas
asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida yang
membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu, protein digolongkan ke dalam
polimer yang monomer-monomenya adalah asam amino.
Asam Amino
Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon
yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi,
terdapat juga dua asam amino yang juga mengandung belerang, yaitu sistein dan
metionin. Sampai saat ini telah dikenal 20 jenis asam amino yang biasanya
terdapat dalam protein. Semua asam amino sekurang-kurangnya sebuah gugus amino
(NH2) dan gugus karboksil (—COOH). Masing-masing dari 20 asam amino
mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal ini, komposisi kimia dari gugus R
yang khas menentukan sifat-sifat asam amino, seperti reaktivitas, muatan ion,
dan hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan terhadap air). 20 macam asam
amino adalah sebagai berikut.
- Struktur Protein
Setiap
protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat
empat struktur protein, yaitu sebagai berikut.
- Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk linier.
- Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya mempunyai pola teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
- Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok atau bergulung (berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.
- Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan bahwa beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida. Setiap rantai polipeptida dapat merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.
Fungsi
Protein
Protein
mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
- Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral, protein perifer, dan glikoprotein.
- Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kkal.
- Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat antibodi, dan organel sel lainnya.
- Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan biokimia di dalam atau di luar sel-sel hidup. Contoh enzim antara lain adalah tripsin.
- Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh atau sel-sel tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan merangsang beberapa proses dalam makhluk hidup, misalnya metabolisme. Contoh hormon protein antara lain adalah insulin, lipoprotein, dan prolaktin.
- Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan penting dalam respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-zat asing yang menyebabkan infeksi. Contohnya adalah interferon, dan trombin.
- Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein yang mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan
- Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan tubuh dan sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
- Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau menyimpan beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah hemoglobin untuk mengangkut oksigen dan protein integral yang membawa zat-zat yang dibutuhkan sel.
- Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia menjadi energi mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
- Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan, pertumbuhan, dan pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-komponen biologis lainnya. Contohnya adalah kolagen, elastin, dan keratin.
- Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal (rangsangan) dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain. Contohnya adalah rhodopsin.
- Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya adalah GTP (guanosinin trifosfat)
- Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat dilepaskan dalam proses-proses metabolisme pada makhluk hidup. Contohnya adalah albumin.
- Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polimer senyawa organik yang
menyimpan dan mengirimkan informasi genetik di dalam sel. Ada dua jenis asam
nukleat: asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA berfungsi
sebagai materi genetik, sedangkan RNA memainkan peran penting dalam menggunakan
informasi genetik untuk memproduksi protein. Semua asam nukleat dibentuk dari
monomer-monomer yang dikenal sebagai nukleotida. Nukleotida juga menyediakan
sumber energi langsung untuk reaksi yang terjadi dalam sel. Setiap nukleotida
terdiri dari tiga bagian: (1) sebuah molekul pentosa, yang bisa menjadi ribosa
atau deoksiribosa, (2) sebuah grup fosfat, dan (3) sebuah basa nitrogen. Basa
nitrogen yang dimiliki ialah satu dari 5 jenisnya. Dua diantaranya lebih besar
dari yang lain, molekul cincin ganda Adenin dan Guanin, basa yang terkecil
adalah basa cincin tunggal Timin, Sitosin, dan Urasil..
Nukleotida (monomer), terik
at dalam rantai yang panjang (polimer), sehingga gula
dan gugus fosfat secara terurut membentu rangkaian “tulang belakang” dan basa
nitrogen sebagai penyanggah sisinya. DNA memiliki gula deoksiribosa dan basa A,
T, G dan C, sedangkan RNA memiliki gula Ribosa dan basa A, U, G, dan C.
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai
sel hidup. Seperti halnya karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH),
hidrogen (H), dan oksigen (O), serta kadang kala ditambah fosfor (P) serta
nitrogen (N). Beberapa di antaranya disimpan sebagai sumber energi sekunder dan
sebagian lain bertindak sebagai komponen penting dari membran sel. Lipid
terdapat pada tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin,
tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan
pelarut-pelarut organik lainnya. Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang
terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan steroid.
Lemak
Lemak
sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan sebagi suber energi,
hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis dehidrasi antara molekul
gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah rangkakarbon yang memiliki tiga gugus
alkohol. Rumus empirisnya adalah C3H4(OH)3.
Asam lemak merupakan rantai karbon yang panjang yang memiliki gugus
karboksil. Jika terdapat rantai karbon yang memiliki banyak ikatan hidrogen,
maka disebut asam lemak jenuh. Sedangkan, disebut tidak jenuh jika atom-atom
karbonnya memiliki ikatan rangkap lebih dari satu.
Secara
kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati yang terutama
terdiri dari gliserida. Lemak merupakan ester yang terbentuk melalui reaksi
tiga molekul asam lemak dan sebuah molekul gliserol. Lemak bersifat tidak mudah
menguap, tidak larut dalam air, terasa berminyak atau licin ketika disentuh,
dan berbentuk padat pada suhu kamar.
Beberapa
jenis lemak ditunjukkan dengan gambar berikut.
Lebih dari
90 persen lemak diperoleh dari sekitar 20 jenis tumbuhan dan hewan. Lemak
berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi di dalam tubuh.
Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak
terhidrolisis. Steroid berfungsi sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal
kortikal, asam empedu, sterol, dan agen anabolisme. Contoh-contoh steroid
antara lain adalah kolesterol, esterogen, dan testosteron.
Fosfolipid
Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak
(sebagai lesitin atau fosfatidietanolamin) yang di dalamnya asam fosfat serta
asam lemak diesterifikasi menjadi gliserol dan terdapat dalam semua sel hidup
serta dalam plasma membran. Fosfolipid merupakan jenis lemak majemuk. Struktur
fosfolipid antara lain adalah sebagai berikut.
Beberapa fungsi fosfolipid antara lain adalah: lesitin
membawa lemak dalam aliran darah dari satu jaringan ke jaringan lainya;
fosfatidiletanolamin berperan dalam proses pembekuan darah; dan fosfolipid
merupakan komponen utama dinding sel.
Daftar
Pustaka
Anonim.
2009. Polisakarida. http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0606811/polisakarida.html (7 September 2013)
Brady, James
E. 2002. Kimia Universitas dan Struktur. Tanggerang: Binarupa Aksara.
Campbell.
2006. Macromolekules, Chapter 5. http://teacher.cgs.k12.va.us/bwebster/Biology/Chapter%20PowerPoints/5%20Macromolecules.pdf (7 September 2013)
Enger, Eldon
D. 2003. Concept in Biology. New York: Mc Graw Hill
Nuraeni
Endah. 2012. Struktur Protein. http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/1105684/struktur_protein.html (7 September 2013)
Prawirohartono,
Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi untuk Kelas XI. Jakarta: Bumi
Aksara
Sunardi dan
Irawan. 2011. Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XII. Bandung: Yrama
Widya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar