Jaringan Hewan
atau Tumbuhan Secara Umum
http://sangpengembara733.blogspot.co.id/2015/05/sifat-ciri-ciri-dan-fungsi-jaringan.html
Jaringan
Tumbuhan
Jaringan tumbuhan berdasarkan sifatnya dibedakan
menjadi dua macam, yaitu jaringan
meristem dan jaringan permanen.
Jaringan meristem (jaringan embrional) terdiri atas kumpulan sel muda yang
terus membelah menghasilkan jaringan yang lain. Contoh jaringan meristem yaitu
jaringan meristem pada pucuk batang dan akar serta jaringan kambium. Ciri-ciri
sel penyusun jaringan meristem sebagai berikut :
a.
Aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi.
b.
Berukuran kecil dan berdinding tipis.
c.
Memiliki nukleus yang relatif kecil, bervakuola kecil, dan mengandung banyak
sitoplasma.
d.
Berbentuk kuboid atau prismatik.
Jaringan dewasa terdiri atas sel-sel yang sudah tidak
membelah dan telah mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa meliputi jaringan
pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.
a.
Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung berfungsi melindungi tumbuhan dari
pengaruh luar yang merugikan. Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan
epidermis. Apabila jaringan epidermis
rusak, fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibedakan
menjadi tiga macam yaitu eksodermis, endodermis, dan peridermis.
b.
Jaringan Dasar (Parenkim)
Parenkim disebut jaringan dasar karena terletak hampir
di semua bagian tubuh. Ciri-ciri sel penyusun jaringan parenkim sebagai
berikut.
1)
Selnya bersegi banyak.
2)
Dinding sel tipis dan mempunyai vakuola yang besar untuk menyimpan makanan
cadangan.
3)
Terdiri atas sel-sel hidup.
4)
Mempunyai banyak ruang antarsel (untuk pertukaran gas).
5)
Dapat bersifat meristematis karena dapat membelah diri untuk memperbaiki
jaringan yang rusak.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim di bedakan
menjadi empat macam sebagai berikut.
1)
Parenkim asimilasi (klorenkim), jaringan parenkim yang mengadung klorofil
(untuk fotosintesis). Contoh parenkim palisade dan parenkim spons pada daun.
2)
Parenkim penimbun, jaringan parenkim ini dapat menyimpan makanan cadangan dalam
bentuk yang berbeda-beda, misal sebagai larutan di dalam vakuola dan dalam
bentuk partikel padat atau cairan di sitoplasma.
3)
Parenkim air, jaringan parenkim yang mampu menyimpan air.
4)
Parenkim udara (aerenkim), jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara. Contoh
parenkim udara pada batang teratai (untuk mengapung).
c.
Jaringan Penguat (Mekanik)
Jaringan penguat dalam tumbuhan digunakan untuk
memperkukuh tubuh tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan
penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim.
1) Jaringan Kolenkim
Ciri-ciri jaringan kolenkim sebagi berikut :
a) Merupakan penguat
utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan.
b) Umumnya terletak di
bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun.
c) Dinding selnya tidak
mengandung lignin tetapi mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa.
d) Sel-sel kolenkim mengalami
penebalan setempat pada dinding selnya.
2) Jaringan Sklerenkim
Ciri-ciri jaringan sklerenkim sebagai berikut :
a) Hanya terdapat pada
jaringan tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
b) Terdiri atas sel-sel
mati.
c) Dinding selnya sangat
tebal dan kuat karena mengandung lignin.
d) Ada yang berbentuk benang
panjang dan ada pula yang kecil tidak beraturan.
d.
Jaringan Pengangkut
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut
dibedakan menjadi jaringan floem dan xilem.
1) Floem
Floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat
makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri
atas unsur-unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen buluh tapis).
2) Xilem
Xilem berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari
akar ke daun. Xilem terdiri atas unsur trakeal (trakea dan trakeid), serat
xilem, dan parenkim xilem.
Jaringan Hewan
Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan yaitu
jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf.
a.
Jaringan Epitelium
Secara umum jaringan epitelium berfungsi mengikat
jaringan dengan bagian yang ada di bawahnya dan melaksanakan fungsi absorpsi
dan proteksi. Sel-sel epitelium tersusun rapat. Berdasarkan jumlah lapisannya,
epitelium dapat dibedakan menjadi epitelium simpleks dan epitelium komplek.
Epitelium Simpleks
Jaringan
Letak
Fungsi
Epitelium
pipih Kapsula
Bowman, lapisan dalam Pelapis bagian
dalam rongga dan
Selapis
pembuluh darah dan
limfa,
saluran, tempat difusi dan
alveolus paru-paru, ruang jantung
infiltrasi zat.
selaput bagian dalam telinga, dan
sel-sel ekskresi sebagian besar
kelenjar.
Epitelium
kubus Kelenjar air liur,
retina mata,
Proteksi, absorpsi, dan sekresi
selapis
dinding ovarium, dan
saluran
(penghasil lendir atau mucus).
dalam nefron ginjal.
Epitelium
silindris dinding dalam lambung,
usus,
Proteksi, sekresi, difusi, dan
selapis
kantong ampedu, rahim,
absorpsi zat.
saluran pernapasan bagian atas,
dan saluran pencernaan.
Epitelium
silindris dinding dalam rongga
hidung,
Penghasil mucus untuk
selapis
bersilia
trakea, bronkus, dan
dinding
menangkap benda asing yang
dalam
oviduk
masuk. Getaran silianya
menghalau benda asing tersebut.
Epitelium
silindris Rongga hidung dan
trakea
Proteksi, sekresi, dan gerakan
berlapis
semu
gas.
Epitelium Kompleks
Jaringan
Letak
Fungsi
Epitelium
pipih Kulit,
epidermis,
rongga,
Proteksi dan penghasil mucus.
berlapis
mulut, esofagus, laring,
vagina, anus, dan rongga
hidung.
Epitelium
kubus Kelenjar keringat,
kelenjar
Proteksi dan penghasil mucus.
berlapis
miyak, ovarium, dan buah
zakar.
Epitelium
silindris Lapisan konjungtiva, dinding
Proteksi dan penghasil mucus,
berlapis
dalam kelopak mata,
laring,
gerakan zat melewati permukaan,
faring, dan uretra.
dan saluran sekresi kelenjar
ludah serta kelnjar susu.
Epitelium
Kantong kemih, ureter, dan
Menahan regangan dan tekanan.
transisional
pelvis ginjal.
b.
Jaringan Pengikat
Jaringan pengikat berfungsi melekatkan suatu jaringan
dengan jaringan lain, membungkus organ-organ, mengisi rongga di antara
oragn-organ, dan menghasilkan imunitas. Berdasarkan struktur dan fungsinya
jaringan pengikat dikelompokkan sebagai berikut :
1) Jaringan Pengikat
Biasa
a)
Jaringan Pengikat Longgar
Jaringan ini
mempunyai susunan serat-serat yang longgar. Contoh jaringan pengikat longgar di
sekitar pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh.
b)
Jaringan Pengikat Padat
Jaringan pengikat ini mempunyai struktur serat kolagen yang padat. Contoh pada tendon dan lapisan bawah kulit.
2) Jaringan Pengikat
dengan Sifat Khusus
a)
Jaringan Tulang Rawan
Tulang rawan
(kartilago) berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, penunjang jaringan
lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi. Sel tulang
rawan disebut kondrosit.
Ciri-ciri
Kartilago Hialin
Kartilago Fibrosa Kartilago Elastis
Serabut
Serabut kolagen Serabut
kolagen Serabut elastis
dan serabut
yang
halus.
yang padat dan
kolagen.
kasar.
Warna
Putih kebiru-biruan Gelap dan
keruh. Keruh kekuning-kuningan.
matriks
dan tembus cahaya
Letak
Ujung tulang keras, Ruas-ruas
tulang Epiglotis, daun telinga,
dan
cakram epifisis,
belakang, simfisis bronkiolus.
persendian, dan
pubis, dan
seluran pernapasan. persendian.
Fungsi
Memberi kekuatan, Menyokong dan
Memberi fleksibilitas dan
menyokong rangka melindungi
bagian sebagai penyokong.
embrionik,
di dalamnya
tertentu rangka
dewasa, dan
membantu
pergerakan
persendia.
b) Jaringan Tulang Keras
Sel tulang
disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblas. Antarosteosit dihubungkan oleh
kanakuli. Bagian pusat tulang dilingkari endapan garam mineral membentuk
lamela. Pada batas lamela terdapat lakuna. Sel-sel tulang tersusun membentuk
sistem Havers.
c)
Jaringan Darah
Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel
darah yang terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah
putih), dan trombosit (keping darah). Fungsi darah sebagai berikut.
(1)
Mengangkut sari makanan, O2, dan hormon ke sel-sel tubuh.
(2)
Mengangkut zat sisa dan CO2 dari sel-sel tubuh.
(3)
Mengatur suhu tubuh.
(4)
Leukosit melawan bibit penyakit.
(5)
Menutup luka melalui proses pembekuan darah.
d)
Jaringan Limfa (Getah Bening)
Limfa
merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan kembali ke
aliran darah. Fungsi limfa yaitu mengangkut cairan jaringan berupa lemak, dan
zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran.
c.
Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun dari sel-sel otot yang befungsi
melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh.
Ciri-ciri
Otot
Polos
Otot Lurik
Otot Jantung
Bentuk
sel Seperti
gelendong, Silindris atau serabut
Silindris atau serabut pendek
bagian tengah besar, panjang
dan ujungnya
meruncing
Inti
sel
Satu, di tengah Banyak, di
tepi Satu
atau dua, di tengah
Aktivasi
Di luar kehendak Di bawah kehendak
Di luar kehendak (otot tidak
(otot tidak sadar) (otot
sadar)
sadar)
Kontraksi
Lambat dan lama, Cepat, tidak
teratur, Otomatis, teratur, tidak pernah
Tidak mudah lelah dan mudah
lelah lelah, dan bereaksi
lambat
Letak
Alat-alat
tubuh Melekat
pada rangka Jantung
Bagian dalam
Diskus
Tidak
ada
Tidak ada
Ada
interkalaris
d.
Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut
neuron. Neuron berfungsi merespons perubahan lingkungan dan membawa
impuls-impuls saraf ke pusat saraf atau sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar