Bioteknologi Secara Umum
http://umum-pengertian.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-bioteknologi-secara-umum.html
A.
Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata “Bio”
dan “teknologi”, dan secara bebas dapat didefinisikansebagai pemanfaatan organisme hidup untuk
menghasilkan produkdan jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Bioteknologi sebenarnya sudah
dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu, karena manusia telah
bertahun-tahun lamanya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan
jamur ragi untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur,
keju, dan yoghurt. Namun istilah bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur
menemukan proses fermentasi dalam pembuatan anggur.
Di bidang pertanian kita juga sudah
menggunakan mikroorganime sejak abad ke-19 untuk mengendalikan hama serangga
dan menambah kesuburan tanah. Mikroorganisme juga sudah digunakan secara luas
didalam mengolah limbah industri dalam dasawarsa ini. Dalam bidang kesehatan
dan kedokteran, manusia telah dapat memproduksi vaksin tertentu dengan bantuan
virus.
Perkembangan yang pesat dalam bidang
biologi sel dan biologi molekuler sejak tahun 1960-an mendorong perkembangan
bioteknologi secara cepat. Dewasa ini manusia telah mampu memanipulasi,
mengubah, dan/atau menambahkan sifat tertentu pada suatu organisme.
Pengubahan itu dilakukan pada tempat
yang sangat penting dan mendasar yaitu pada tingkat DNA (Deoksyribo Nucleic Acid = Asam Deoksiribo
Nukleat), yaitu suatu rantai kimia yang terdapat di dalam inti sel yang
mengontrol seluruh aktivitas sel, termasuk sifat suatu organisme. Atas dasar
itu maka definisi bioteknologi sekarang adalah: Pemanfaatan dan/atau perekayasaan proses biologi dari suatu agen
biologi untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Definisi bioteknologi yang terakhir
ini lebih dikenal sebagai bioteknologi modern, karena di dalamnya terdapat
perekayaan proses, termasuk rekayasa genetika. Sementara itu definisi
yang pertama mengacu kepada bioteknologi konvensional (tradisional), dimana manusia
hanya menggunakan proses yang terjadi dalam organisme, tanpa melakuka
manipulasi, seperti dalam pembuatan tape atau tempe.
B.
Jenis-jenis Bioteknologi
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/tradisionaldan
modern.
1. Bioteknologi Konvensional/Tradisional
a. Pengolahan produk makanan
Bioteknologi
konvensional/tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme
untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti
tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme sebagai tenaga kerja gratis hanya
perlu diberi stater agar ia bekerja optimal. Mikroorganisme itu dapat mengubah
bahan pangan atau lainnya menjadi bahan yang lebih baik dari yang sebelumnya yang
bisa dimanfaatkan .
Produk bioteknologi yang dibantu
mikroorganisme, misalnya pada proses fermentasi, kedelai singkong yang begitu
saja bisa disulap atau dirubah bentuk dan performance menjadi tempe, kecap,
tape dan sebagainya termasuk susu segar yang mudah basi dirubah menjadi keju
dan yoghurt. Proses bioteknologi di atas tersebut, sekarang sudah dianggap
sebagai bioteknologi masa lalu atau kemudian ada orang yang menyebutkan program
bioteknologi konvensional. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional,
yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahuadanya
penggunaan enzim.Meskipun bioteknologi konvensional itu produk kuno, Ia yang
mendasari munculnya ilmu variasi bioteknologi.
- Pengolahan produk susu
–
Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu
dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak
dibuang.Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.Kedua
bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya
disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC.Selama penyimpanan
tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam
laktat.Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
–
Keju
Dalam pembuatan keju digunakan
bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus
dan Streptococcus.Bakteri
tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam
laktat.Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC
atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30oC.Selanjutnya
bakteri asam laktat dicampurkan.Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH
menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat. Kemudian
ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih.Enzim
renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin.Dadih
yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur 32oC – 42oC
dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang.
Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
Pembuatan mentega menggunakan
mikroorganisme Streptococcus lactis
dan Lectonosto ceremoris.
Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.Selanjutnya, susu diberi
cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.Kemudian lemak mentega diaduk
untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
- Pengolahan produk non susu
–
Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus wentii dibiakkan pada
kulit gandum terlebih dahulu.Jamur Aspergilluswentii
bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang
telah dimasak menghancurkan campuran gandum.Setelah proses fermentasi
karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
Pembuatan kecap dengan cara
fermentasi di Indonesia, secara singkat adalah sebagai berikut:
- Kedelai dibersihkan dan direndam dalam air pada suhu kamar selama 12 jam, kemudian direbus selama 4-5 jam sampai lunak.
- Setelah direbus, kedelai ditiriskan dan didinginkan di atas tampah.
- Tampah tersebut ditutup dengan lembaran karung goni, karung terigu, atau lembaran plastik. Karena terus berulang kali dipakai, bahan yang digunakan sebagai penutup ini biasanya mengandung spora, sehingga berfungsi sebagai inokulum.
- Spora kapang Aspergillus wentii akan bergerminasi dan tumbuh pada substrat kedelai dalam waktu 3 sampai 12 hari pada suhu kamar.
- Kapang dan miselium yang terbentuk akibat fermentasi inilah yang dinamakan koji.
- Selanjutnya, koji diremas-remas, dijemur, dan kulitnya dibuang.
- Koji dimasukkan ke dalam wadah dari tanah, tong kayu, atau tong plastik yang berisi larutan garam 20-30 persen.
- Campuran antara kedelai yang telah mengalami fermentasi kapang (koji) dengan larutan garam inilah yang dinamakan moromi.
- Fermentasi moromi dilanjutkan selama 14-120 hari pada suhu kamar.
- Setelah itu, cairan moromi dimasak dan kemudian disaring.
- Untuk membuat kecap manis, ke dalam filtrat ditambahkan gula merah dan bumbu-bumbu lainnya, diaduk sampai rata dan dimasak selama 4-5 jam.
- Untuk membuat kecap asin, sedikit gula merah ditambahkan ke dalam filtrat, diaduk, dan dimasak selama 1 jam.
- Kecap yang telah masak, selanjutnya disaring dengan alat separator untuk memisahkan kecap dari berbagai kotoran, kemudian didinginkan.
- Langkah akhir pembuatan kecap adalah memasukkannya ke dalam botol gelas, botol plastik, atau botol pet.
Secara tradisional, kecap dibuat
dengan proses fermentasi, yaitu menggunakan jasa mikroorganisme kapang, khamir,
dan bakteri untuk mengubah senyawa makromolekul kompleks yang ada dalam kedelai
(seperti protein, lemak, dan karbohidrat) menjadi senyawa yang lebih sederhana,
seperti peptida, asam amino, asam lemak dan monosakarida.Adanya proses
fermentasi tersebut menjadikan zat-zat gizi dalam kecap menjadi lebih mudah
dicerna, diserap, dan dimanfaatkan oleh tubuh.
–
Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai
bahan makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa
gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya.Akan tetapi, setelah
diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari
masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam,
bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah
tempe kedelai.Tempe mempunyai nilai gizi yang baik.Di samping itu tempe
mempunyai beberapa khasiat seperti: dapat mencegah dan mengendalikan diare,
mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat
menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan
vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko
jantung koroner, penyakit gula, dan kanker.
–
Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela
pohon dengan menggunakan sel-sel ragi dari spora Aspergillus oryzae. Ragi
menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa
gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
b. Bioteknologi bidang pertanian
- Penanaman secara hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa
Yunani hydro yang berartiair
dan ponos yang berarti bekerja.
Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam
praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang
digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode
kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media
pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan
lain-lain). Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah metode
pasir.
Pada umumnya orang bertanam dengan
menggunakan tanah. Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya
dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagitanaman. Bahan
dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan CO2.
Cahayatelah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudah
cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral dapat
diberikan dengan sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah sebenarnya
bukanlah hal yang utama.
Beberapa keuntungan bercocok tanam
dengan hidroponik, antara lain tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat;
risiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada; tidak
perlu lahan yang terlalu luas; pertumbuhan tanaman lebihcepat; bebas dari hama;
hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi; hemat biaya perawatan.
- Penanaman secara aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi,
aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe
hidroponik (memberdayakanair), karena air yang berisi larutan unsur hara
disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang
ditanam menggantung akan menyerap larutan haratersebut.
Prinsip dari aeroponik adalah
sebagai berikut. Helaian styrofoam
diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan menggunakan ganjal busa
atau rockwool, anak semai
sayuran ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke
bawah. Di bawah helaian styrofoam
terdapat sprinkler(pengabut)
yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.
2. Bioteknologi Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, para ahlitelah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi
modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien.
Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya
dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang,
seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi,dan
sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang
akan datang.
Beberapa penerapan bioteknologi modern sebagai
berikut.
a. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan
gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan.
Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA.
Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk
menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhlukhidup
mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA
tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-temurun.
Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak
cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid,dan
rekombinasi DNA.
- Transplantasi inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu
sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan
inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan terhadapsel katak.
Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak yang bersifat diploid. Inti sel tersebut dimasukkan
ke dalam ovum tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru,
ovum membelah secara mitosis berkali-kali sehingga terbentuklah morula yang
berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong
menjadi banyak seldan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan
kedalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah banyak.
Masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis
kelamin yang sama.
- Fusi sel
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies
yang sama maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusisel diawali oleh
pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami).
Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan
kromosom,membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru. Didalam fusi
sel diperlukan adanya:
a) sel sumber gen (sumber sifat ideal);
b) sel wadah (sel yang mampu membelah cepat);
c) fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).
- Teknologi plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil
yang terdapat di dalamsel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat-sifat
plasmid, antaralain:merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu;dapat
beraplikasi diri;dapat berpindah ke sel bakteri lain;sifat plasmid pada
keturunan bakteri sama dengan plasmid induk.Karena sifat-sifat tersebut di atas
plasmid digunakan sebagaivektor atau pemindah gen ke dalam sel target.
- Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses
penggabungan DNA-DNAdari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk
menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi DNA
disebut juga rekombinasi gen.
2. Bioteknologi bidang kedokteran
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang
kedokteran, misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, vaksin,antibiotika
dan hormon.
- Pembuatan antibodi monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi
yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal, antara
lain:untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita
hamil;mengikat racun dan menonaktifkannya;mencegah penolakan tubuh terhadap hasil
transplantasi jaringanlain.
- Pembuatan vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah
serangan penyakit terhadaptubuh yang berasal dari mikroorganisme.Vaksindidapat
dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil dari
mikroorganisme tersebut.
- Pembuatan antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang
dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan
organismelain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari
jamuratau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.Zat antibiotika telah
mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh para ahli dari
Amerika Serikat danInggris.
- Pembuatan hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini
telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang
telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison,dan
testosteron.
c. Bioteknologi bidang pertanian
Dewasa ini perkembangan industri
maju dengan pesat. Akibatnya, banyak lahan pertanian yang tergeser, lebih-lebih
didaerah sekitar perkotaan. Di sisi lain kebutuhan akan hasil pertanian harus
ditingkatkan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.Untuk mendukung hal
tersebut, dewasa ini telah dikembangkan bioteknologi di bidang pertanian.
Beberapa penerapan bioteknologi pertanian sebagai berikut.
- Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen
Nitrogen (N2) merupakan
unsur esensial dari protein DNAdan RNA. Pada tumbuhan polong-polongan sering
ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium yang dapat mengikat
nitrogen bebas dari udara, sehingga tumbuhan polong-polongan dapat mencukupi
kebutuhan nitrogennya sendiri.
Dengan bioteknologi, para peneliti
mencoba mengembangkan agar bakteri Rhizobiumdapat
hidup di dalam akar selain tumbuhan polong-polongan. Di samping, itu juga
berupaya meningkatkan kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik
rekombinasi gen.
Kedua upaya di atas dilakukan untuk
mengurangi atau meniadakan penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak
digunakan di lahan pertanian dan menimbulkan efek samping yang merugikan.
- Pembuatan tumbuhan tahan hama
Tanaman yang tahan hama dapat dibuat
melalui rekayasa genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya,
untuk mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka diperlukangen yang
menentukan sifat kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian disisipkan pada sel
tanaman kentang. Sel tanaman kentang tersebut,kemudian ditumbuhkan menjadi
tanaman kentang yang tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat
diperbanyak dan disebarluaskan.
d. Bioteknologi bidang peternakan
Dengan bioteknologi dapat
dikembangkan produk-produk peternakan. Produk tersebut, misalnya berupa hormon
pertumbuhanyang dapat merangsang pertumbuhan hewan ternak. Dengan rekayasa
genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan buatan atau BST (Bovin
Somatotropin Hormon).Hormon tersebut direkayasa dari bakteri yang, jika
diinfeksikan pada hewan dapat mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu
sampai20%.
e. Bioteknologi bahan bakar masa depan
Saat ini telah ditemukan dua jenis
bahan bakar yang diproduksi dari fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana) dan
gasahol(alkohol).Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan minyak,
antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam fase anaerob dalam
fermentasi limbah kotoran makhluk hidup. Pada fase anaerob akan dihasilkan gas
metana yang dibakar dan digunakan untuk bahan bakar.
Di negara Cina, dan India terdapat
beberapa kelompok masyarakat yang hidup di desa yang telah menerapkan teknologi
fermenter gasbio untuk menghasilkan metana. Bahan baku teknologi fermenter
tersebut adalah feses hewan, daun-daunan, kertas,dan lain-lain yang akan
diuraikan oleh bakteri dalam fermenter.Sedangkan teknologi gasohol telah
dikembangkan oleh negara Brazil sejak harga minyak meningkat sekitar tahun
1970.Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang
melimpah. Gasohol bersifat murah, dapat diperbarui dan tidak menimbulkan
polusi.
f. Bioteknologi pengolahan limbah
Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan,
sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak
dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan limbahatau sampah.
Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan.Oleh karena itu, harus ada
upaya untuk menanganinya. Penanganan sampah dapat dilakukan dengan berbagai
cara, misalnya dengan ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua
cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur ulang.
KEANEKARAGAMAN - KONSERVASI
Pengertian
Konservasi
Konservasi keanekaragaman hayati adalah upaya pengelolaan sumber
daya hayati untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa sekarang dan masa
mendatang.
Konservasi
meliputi tiga hal, yaitu:
a) Perlindungan,
berarti melindungi proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan.
b) Pelestarian,
berarti melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
c) Pemanfaatan,
berarti memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan lingkungannya.
Macam-macam
Contoh Bantuk Konservasi Alam
Tempat konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia yang telah
diresmikan pemerintah, misalnya berupa cagar alam, suaka margasatwa, hutan
lindung, taman laut, taman hutan raya, dan kebun raya.
a) Taman
Nasional
Taman
nasional memiliki fungsi sebagai perlindungan terhadap sistem penyangga
kehidupan dan perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan serta pelestarian sumber
daya alam. Selain itu juga, taman nasional penting untuk ilmu pengetahuan,
pendidikan, budaya, dan rekreasi.
Contoh: Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh, Taman Nasional Komodo
di pulau Komodo, dan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
b) Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan perlindungan alam
yang memiliki ciri khas, yaitu tumbuhan dan hewan yang perkembangannya
diserahkan pada alam.
Contoh: Cagar Alam Rafflesia di Bengkulu, Cagar Alam Kawah Ijen di
Jawa Timur, dan Cagar Alam Gunung Krakatau di Lampung.
c) Taman Laut
Taman laut adalah wilayah lautan yang
mempunyai ciri khas berupa keindahan alam yang diperuntukkan guna melindungi
keanekaragaman hayati di lautan.
Contoh: Taman
Laut Bunaken di Sulawesi Utara.
d) Kebun Raya
Kebun Raya
adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat yang berasal dari berbagai
daerah untuk tujuan konservasi, ilmu pengetahuan, dan rekreasi.
Contoh: Kebun Raya Bogor, kebun raya kuningan, kebun raya cibodas,
kebun raya baturaden.
Pengertian Konservasi
dan Macam-macam Contoh Konservasi serta Upaya Pelestarian keanekaragaman Hayati
Gambar: Kebun
Raya Bogor
e) Membuat
Undang-undang tentang lingkungan hidup
Dasar hukum pelaksanaan hukum lingkungan di Indonesia adalah UU No.
23 tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup.
f) Perlindungan
terhadap pencemaran (polusi)
Setiap perencanaan dan kegiatan yang dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(Amdal) sehingga dapat diketahui secara akurat dampak dari suatu usaha atau
kegiatan, baik positif maupun negatif serta langkah apa yang dapat ditempuh
untuk menanggulanginya.
g) Kalpataru
Kalpataru merupakan pemberian penghargaan terhadap perintis
lingkungan hidup, penyelamat lingkungan hidup, dan pengabdi lingkungan hidup.
Baca juga: Hewan
dan Tumbuhan Langka Indonesia
Home » Biologi »
Pengertian Keanekaragaman Hayati Dan Tingkatanya
Pengertian
Keanekaragaman Hayati Dan Tingkatanya
Sudah kita ketahui bersama bahwasanya Keanekaragaman Hayati di Negri
syurga ini, negri yang tongkat kayu dan batu menjadi tanaman, yakni Indonesia.
begitu tinggi keanekaragamannya baik itu flora maupun Faunanya, hal ini tentu
saja haruslah di manfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahtraan masyarakat
Indonesia dan juga masyarakat Dunia. Keanekaragaman hayati adalah istilah yang
di gunakan secara umum untuk derajat keanekaragaman sumberdaya alam hayati,
meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu
daerah.
Keanekaragaman
Hayati
Pada dasarnya keanekaragaman melukiskan keadaan yang bermacam-macam
terhadap suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal, ukutan,
bentuk, tekstur maupun jumlah, Sedangkan kata hayati itu sendiri berarti
sesuatu yang hidup, jadi Keanekaragaman Hayati bisa di artikan sebagai
keanekaragaman atau keberagaman dari mahluk hidup yang bisa terjadi akibat
adanya Perbedan-perbedaan, di antaranya perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah
tekstur, penampilan dan juga sifat-sifatnya.
Keanekaragaman Hayati terkadang sering di kenal dengan sebutan
biodiversitas (bahasa Inggris: biodiversity). Aspek yang berbeda dari
keanekaragaman hayati semua memiliki pengaruh yang sangat kuat antara satu
dengan yang lainnya, Kita mulai akan memahami hubungan antara makhluk hidup dan
lingkungan mereka melalui artikel ini dan penjelasan di website
genggaminternet.com. Keanekaragaman juga dapat membantu kita dalam kehidupan
kita sehari-hari. akan tetapi taukah kamu jika gas rumah kaca yang dihasilkan
oleh aktivitas manusia yang menumpuk di atmosfer akan menyebabkan perubahan
iklim. Perubahan iklim merupakan ancaman besar bagi keanekaragaman hayati di
seluruh Dunia.
Macam-Macam
Keanekaragaman Hayati
Jika kita sudah membahas dan mulai memahami tentang Pengertian
Keanekaragaman hayati, maka sekarang kita akan melangkah ke pembahasan yang
lebih Menarik lagi, yakni tentang Tingkatan-tingkatan dalam Keanekaragaman,
secara pengertianya keanekaragaman hayati dapat kita pilah menjadi tiga bagian,
yakni keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan
keanekaragaman ekosistem. Untuk penjelasan secara lengkapnya mengenai Ketiga
tingkatan tersebut silahkan menyimaknya di bawah ini.
1.
Keanekaragaman Gen
mangga
Keanekaragaman gen merupakan variasi atau perbedaan gen yang terjadi
dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen dapat
menyebabkan variasi antarindividu sejenis. Contohnya Seperti keanekaragaman
tanaman padi dan mangga, yang memiliki banyak sekali ragam dan jenisnya,
walaupun mereka sama-sama mangga ataupun sama-sama padi. Tanaman padi terdapat
beberapa macam atau varietas seperti IR, PB, kapuas, rojolele, dan sedani.
Tanaman mangga memiliki banyak varietas seperti arum manis, manalagi, gadung,
dan golek. Keanekaragaman mangga dan padi disebabkan oleh variasi gen, bagai
mana kamu sudah mulai faham sekarang bukan.?
Perbedaan ini mampu menyebabkan sifat yang tidak tampak (genotipe)
dan sifat yang tampak (fenotipe) pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda.
Variasi makhluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen
keterunannya berbeda dari susunan gen induknya. Selain itu, variasi makhluk
hidup dapat pula terjadi karena interaksi gen dengan lingkungan.
2.
Keanekaragaman Spesies
kucing
Keanekaragaman Spesies merupakan keragaman yang dapat di temukan di
suatu kelompok maupun komunitas di suatu tempat tertentu, Perbedaan ini
sangatlah mudah di bedakan karena dapat di lihat dengan mata terbuka, hal ini
karena perbedaan itu begitu ketara,
Sebagai contoh agar kita mudah dalam Memahaminya, Seperti
keanekaragaman yang terjadi antara kurma, sagu dan kelapa. Meskipun
tumbuh-tumbuhan itu merupakan satu kelompok tumbuhan palem-paleman,akan tetapi
masing-masing memiliki fisik yang berbeda dan hidup di tempat yang berbeda.
Seperti kelapa tumbuh di pantai, kurma tumbuh di daerah kering dan sagu tumbuh
di pegunungan basah (rawah gambut).
Jika kita melihat lagi Contoh Keragaman yang ada pada binatang,
karena contoh di atas merupakan keragaman pada tumbuhan, nah contoh untuk
binatang adalah : Kucing, Singa dan Harimau. Ketiga hewan teramsuk dalam satu
kelompok kucing. Akan tetapi singa,
kucing dan harimau terdapat perbedaan fisik yang sangat jauh, habitat dan
tingkah lakunya.
3. Keanekaragaman
Ekosistem
Ekosistem
Keanekaragaman yang terjadi pada tingkat ekosistem merupakan akibat
dari interaksi yang sangat kompleks melalui komponen biotik dengan komponen
abiotik.
Interaksi biotik
Interaksi biotik dapat terjadi pada makhluk hidup satu dengan
makhluk hidup yang lainya(baik di dalam jenisnya ataupun antar jenisnya) yang
membentuk suatu komunitas. sedangkan Interaksi Biotik.
Interaksi
abiotik
interaksi abiotik dapat terjadi antara mahluk hidup dengan
lingkungan fisik, yaitu suhu, cahaya dan lingkungan kimiawi, antara lain, air,
mineral dan keasaman .
Dengan adanya beranekaragamnya kondisi lingkungan dan keaneka
ragaman hayati, maka terbentuklah keanekaragaman ekosistem. yang mana Tiap-tiap
ekosistem memiliki keanekaragaman makhluk hidup tertentu pula. Cotohnya,
ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem hutan hujan trofik, dan
ekosistem air laut. Tiap-tipa ekosistem mempunyai ciri fisik, kimiawi, dan
biologis tersendiri. Flora dan fauna yang terdapat dsalam ekosistem tertentu
berbeda dengan flora dan fauna yang terdapat didalam ekosistem yang lain.
Perubahan iklim Juga mempengaruhi suhu udara dan laut, panjang
musim, permukaan air laut, pola arus laut dan angin, tingkat curah hujan, serta
hal-hal lainnya. Perubahan ini mempengaruhi habitat dan perilaku banyak spesies
yang berbeda. Banyak yang tidak akan mampu beradaptasi cukup cepat dan dapat
punah. Maka dari itu Mulai sekarang adalah menjadi Tugas manusia utuk
bersama-sama lebih sadar dan menjaga Lingkungan sekitar untuk Kebaikan bersama
juga.
Dengan adanya artikel Pengertian Keanekaragaman Hayati ini semoga bisa membantu adik-adik yang masih
duduk di bangku sekolah bisa lebih mudah lagi belajarnya, Oleh karena itu
alangkah Bahagianya saya jika anda yang membaca ini mau membagikan artikel ini kepada teman-teman atau siapa saja
melalui media sosial, seperti facebook dan juga yang lainya, karena merupakan
suatu kebahagiaan yang tidak dapat di lukiskan ketika apa yang kita buat, apa
yang kita tulis bisa bermanfaat dan dapat membantu banyak orang, teirma kasih,
kamu bisa juga membaca artikel sebelumnya yang sudah saya bagikan pada
kesempatan yang lalu yakni macam-macam jaringan tumbuhan.
Salah satu contoh proses daur ulang
sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Prosespirolisis yaitu
proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa
oksigen. Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misal: metana)
dan bahananorganik.
Bahan-bahan tersebut dapat
dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Kelebihan bahan bakar hasil proses
ini adalah rendahnya kandungan sulfur, sehingga cukup mengurangi tingkat
pencemaran. Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik (darihewan, tumbuhan,
manusia ataupun gabungannya) secara biologis kimiawi dengan bantuan
mikroorganisme (misalnya bakteri, jamur)sertaoleh hewan-hewan kecil disebut kompos.
Dalam pembuatan kompos, sangat
diperlukan mikroorganisme.Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan
kompos bergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang
berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob).
Selama proses pengomposan terjadilah
penguraian, misalnya selulosa, pembentukan asam organik terutama asam humat
yang penting dalam pembuatan humus. Hasil pengomposan bermanfaat sebagai pupuk.
Bioteknologi dapat diterapkan dalam
pengolahan limbah,misalnya menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara
lain dalam mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan pengemulsi yang
menyebabkan minyak bercampur dengan air sehingga dapat dipecah oleh mikroba.
Salah satu zat pengemulsi,yaitu polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi
oleh bakteri Acinetobacter
calcoaceticus. Dengan bioteknologi, pengolahan limbah menjadi terkontrol
dan efektif. Pengolahan limbah secara bioteknologi melibatkan kerja
bakteri-bakteri aerob dan anaerob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar