Pengertian ekosistem pertama kali
dikemukakan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G.Tansley
pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum
akhir tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi tentang istilah dan konsep
yang berkaitan dengan ekosistam mulai terbit cukup menarik dalam
literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat
diuraikan sebagai berikut:
1.
Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat hubungan
antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem
tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies. Ekosistem yang
mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang
tinggi.sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G.Tansley
berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen-komponen
ekosistem.
2. Ekosistem adalah tatanan dari satuan
unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh
dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang
lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan
lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam
alam (Dephut, 1997)
3.
Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks didalamnya terdapat
habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan
secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi
dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983 )
4.
Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang didalamnya
tercakup organisme dan lingkungannya (biotik dan abiotik ) dan diantara
keduanya saling mempengaruhi (Odum, 1993)
5.
Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun
1997)
6.
Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang tebentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983)
C.
Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama,
yaitu :
1.
Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem
yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a.
Tanah
Sifat-sifat
fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan,
dan kemampuan menahan air.
b.
Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan
mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air,
salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c.
Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang
berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,
karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan
makhluk hidup.
d.
Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi
utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang
diperlukan dalam proses fotosintesis.
e.
Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang
optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
2.
Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem
yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Berdasarkan peranannya komponen biotik
dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.
Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat
makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b.
Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat
membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya
konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
a.
Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b.
Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen
I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c.
Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen
II
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d.
Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki
urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.
3.
Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad
renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.
D.
Pola Makanan Dalam Ekosistem
Makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan
makanannya bisa dengan memproduksi makanan sendiri atau memperoleh dari luar.
1.
Organisme Autotrof
Autotrof berasal dari kata autos artinya sendiri
dan thrope artinya makanan. Jadi organisme autotrof adalah organisme yang dapat
membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang terdapat di
lingkungannya dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari.
Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam organisme
autotrof dan pada umumnya adalah tumbuhan hijau. Contohnya tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, tumbuhan biji. Tumbuhan dalam ekosistem berkedudukan sebagai
produsen/penghasil.
2.
Organisme Heterotrof
Heterotrof berasal dari kata heteros
artinya lain dan thrope artinya makanan. Jadi organisme heterotrof adalah
organisme yang mendapat makanan dari makhluk lain. Di dalam ekosistem berperan
sebagai konsumen dan pengurai.
E.
Jenis-jenis Ekosistem
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem
dibedakan menjadi:
1.
Ekosistem Alami
Ekositem alami adalah ekosistem yang
terbentuknya secara alamiah. Contohnya : danau, rawa, sungai.
Ekosistem alami dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, yaitu:
a. Ekosistem Darat (terestrial)
b.
Ekosistem Air Tawar
c.
Ekosistem Air Laut
Dibedakan menjadi 2, yaitu;
·
Ekosistem laut berdasarkan daya tembus sinar matahari ke dalam air laut
-
Fotik : daerah yang masih mendapat sinar matahari
-
Afotik : daerah yang tidak mendapat sinar matahari
·
Ekosistem laut secara fisik
-
Daerah Literal : daerah yang
berbatasan dengan darat
-
Daerah Neritik : daerah yang
dalam ± 200m dari permukaan laut, masih tembus cahaya matahari.
-
Daerah Batial : daerah yang
kedalamannya mencapai 200-1500m dari permukaan laut, sedikit cahaya matahari.
-
Daerah Abisal ; daerah yang
kedalamannya lebih dari 1500m dari permukaan air laut, tidak tembus cahaya
matahari.
d.
Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai dibedakan atas tumbuhan
yang cocok untuk habitat tertentu atau formasi. Pemberian nama berdasarkan
tumbuhan yang paling banyak terdapat di daerah tersebut.
F.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
Penyebab perubahan ekosistem, antara lain:
1.
Gangguan Alam
Misalnya banjir, tanah longsor, kekeringan,
gunung meletus dan sebagainya.
2.
Tindakan Manusia
Dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Tindakan positif terhadap Ekosistem
·
Reboisasi, dengan tujuan mencegah erosi dan banjir
·
Pembuatan Paru-paru Kota, yang bertujuan untuk sebagai sumber oksigen
dan mengurangi polusi
·
Membuat sengkedan
·
Pemupukan secara teratur, bertujuan untuk menyuburkan tanaman dan
mencukupi kebutuhan mineral pada tanah
b.
Tindakan Negatif terhadap Ekosistem
·
Penebangan hutan secara sembarangan
·
Perburuan secara liar
3.
Penggunaan Pestisida yang berlebihan
Komponen
Penyusun Ekosistem
Ekosistem tersusun atas komponen-komponennya,
yaitu komponen biotik dan komponen abiotk. Komponen biotik merupakan komponen
penyusun ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup, contohnya tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme. Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang
terdiri dari semua benda mati, contohnya air, tanah, cahaya, dan udara.
a. Organisasi Kehidupan Dalam Ekosistem
Didalam ekosistem komponen biotik terdiri
dari organisme yang saling mengadakan interaksi. Akibat dari adanya interksi
ini memenculkan adanya organisasi kehidupan. Organisasi kehidupan yang terkecil
sampai yang terbesar, adalah sebagai berikut :
individu-populasi-komunitas-bioma-biosfer.
1) Individu adalah makhluk hidup tunggal
yang secara otonom dapat melakukan proses-proses hidup secara mandiri. Untuk
mempermudah memahami kriteria individu makhluk hidup, dan tiga kriteria tentang
individu, yaitu sebagai berikut:
a) Individu selalu menggambarkan sifat
tunggal ,
b) Dalam diri yang tunggal proses hidupnya
berlangsung sendiri-sendiri, dan
c) Proses hidup yang satu dengan yang lain
berbeda.
2) Populasi adalah kumpulan dari
individu-individu yang terdiri dari satu spesies yang secara bersama-sama
menempati luas wilayah yang sama, mengandalkan sumberdaya yang sama, dan
dipengaruhi oleh factor lingkungan yang sama serta memiliki kemungkinan yang
tinggi untuk berinteraksi satu sama lain.
3) Komunitas adalah kumpulan dari beberpa
populasi yang saling berinteraksi, menempati suatu daerah, dan dalam waktu
tertentu.setiasp komunitas berbeda-beda dalam hal kekeyaan spesies (species
richness) jumlah spesies yang mereka miliki dan kelimpahan relative spesies
(relative abundance).
4) Ekosistem adalah kesatuan fungsional
antara makhlukhidup dengan lingkungan.
5) Bioma adalah kesatuan
ekosistem-ekosistem dalam sekala yang luas yang dibedakan berdasarkan iklim.
6) Biosfer adalah kesatuan
ekosistem-ekosistem yang berda diseliruh permukaan bumi.
b. Komponen Ekosistem
Suatu daerah dapat diebut ekosistem
jikadaerah itu dihuni oleh beberapa populasi makhluk hidup, dimana keseluruhan
mahluk hidupnya saling berinteraksi antara satu dengan lainnya dan juga
berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Dengan demikian,komponen ekosisitem
terdiri atas makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik ).
1) Komponen Biotik
Komponen biotik ekosistem adalah anggota
dari ekosistem yang berupa makhluk hidup seperti mikroorganisme, jamur
,protista ,tumbuhsn ,hewan ,dan manusia. Dalam interaksi antar makhluk hidup
tumbuhan dan sebagian protista berperan sebagai produsen ,hewan, manusia
berfungsi sebagai konsumen, sedangkan mikroorganisme dan jamur berfungsi
sebagai decomposer.
2) Komponen Abiotik
Komponen Abiotik adalah komponen ekosistem
yang berupa benda-benda tidak hidup seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu,
serta kondisi geografi seperti kelembaban, arus angin, pH, iklim, topografi,
dan arus air.
c. Habitat dan Relung
Suatu spesies dalam hidupnya selalu berada
pada ekosistem tertentu. Tempat tinggal organisme di alam disebut habitat.
Jadi, spesies mempunyai habitat dalam ekosistem. Misalnya berudu, habitatnya di
air tenang atau di kolam yang banyak tumbuhan airnya. Dengan mengetahui habitat
suatu spesies, kita dengan mudah akan mendapatkan spesies tersebut.
Fungsi organisme dalam ekosistem dapat
dibedakan menjadi :
a. Produsen, yaitu organisme yangdapat
menyusun senyawa organi sendiri dengan menggunakan bahan senyawa organik yang
berfungsi untuk menyediakan makanannya sendiri, contohnya ganggang dan bakteri.
b. Konsumen, yaitu organisme yang
memanfaatkan bahan organik dari makhluk hidup lain sebagai sumber makanannya.
Berdasarkan asal bahan organiknya konsumen dibedakan menjadi herbivora dan
karnivora, contohnya kambing, sapi, dan marmot.
c. Dentrivora, yaitu organisme pemakan
partikel-partikel organik atau detritus. Contohnya cacing tanah, lipang, dan
siput.
d. Decomposer, yaitu organisme yang
bertugas mengubah partikel-partikel organik menjadi partikel anorganik.
Contohnya jamur dan bakteri. Gunawan (2007:267)
2.2 Suksesi Ekosistem
suatu komunitas yang menyusun ekosistem,
pada awalnya tidak langsung komplek atau beraneka ragam jenisnya, tetapi
mengalami perkembangan secara perlahan-lahan. Proses perubahan dalam komunitas
yang berlangsung secara bertahap dan menuju ke satu arah secara teratur disebut
suksesi. Suksesi dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan lingkungan fisik
dalam komunitas atau ekosistem.
Ada beberapa konsep agarkita memahami
suksesi ekosistem, diantaranya :
a. Suksesi berlangsung secara teratur,
pasti, terarah, dapat diramalkan, dan berakhir dengan komunits klimaks.
b. Suksesi tidak lebih bergantian sjenis
yang bersifat pionir oleh jenis-jenis yang lebih mantap ddan dapat menyesuaikan
diri secara lebih baik dengan lingkkngan.
Berdasarkan kondisi habitat pada awal pross
suksesi yang terjadi dibeddakan menjadi dua, yaitu suksesi primer dan suksesi
sekunder.
1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi, apabila komunitas
asal terganggu secara alami maupun buatan sehingga mengakibatkan kerusakan atau
hilangnya komunit asal secara total. Kemudian tumbuhkomunitas baru dengan
komposisi habitat baru yang berbeda dengan komunitas asal. Secara
ringkastahap-tahapnya diuraikan sebagai berikut.
a. Terjadi perubahan habitat, setelah
terganggu menuju kondisi yang memberi kehidupan.
b. Munculnya vegetasi perintis yang mampu
hidup di habitat baru dalam beberapa waktu.
c. Terjadi perubahan komposisi habitat
akibat aktivitas kehidupan vegetasi perintis.
d. Munculnya tanaman atau vegetasi
sederhana lainnya sehingga memungkinkan semakin panjangbya rantai makanan.
2. Suksesi Sekundar
Suksesi sekunder terjadi apabila komunitas
assal terganggusecara alami mauupun buatan sehingga mengakibatkan kerusakan
komunitas asal, tetapi tidak merusak total kemudian tumbuh komunitas baru yang
sebagian penyusunnya berasal dari komunitas awal.
Proses suksesi atau pertumbuhan komunitas
menuju komunitas klimaks diawali dengan peristiwa invasi, yaitu suatu organisme
yang berasal dari luar wilayah masuk ke dalam habitat baru. Selanjutnya,
organisme yang dapat masuk kehabitat baru tumbuh dan menduduki serta mendominasi
di habitat tersebut. Peristiwa ini disebut kolonisasi. Vegetasi yang pertama
kali hidup dan membuka kemungkinan organisme lain untuk hidup dihabitat baru
disebut vegetasi perintis. Gunawan (2007:273)
2.3 Peranan Manusia dalanm Perubahan
Lingkungan
Beberapa kota di Indonesia dilanda banjir
dan tanah longsor dalam beberapa tahun ini. Telah jatuh puluhan korban jiwa,
ribuan penduduk perlu diungsikan, dan tak terhitung lagi banyaknya kerugian
materi akibat berbagai bencana tersebut.
Telah diketahui bahwa lingkungan merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, dan makhluk hidup serta perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraannya. Manusia merupakan
bagian dari lingkungan. Oleh karena itu, manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah
lingkungan dan perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi akibat perbuatan
manusia.
1. Keseimbangan Lingkungan
Didalam suatu ekosistem senantiasa terjadi
berbagai dinamika kehidupan, seperti gkungan rantai makanan, jarring-jaring
makanan, produktifitas, siklus materi, aliran energy, dan piramida energi dan
lainnya. Sifat dinamika kehidupan dalam suatu ekosistem bersifat flukuatif,
lues, dan elastis serta dinamis. Jika dinamika kehidupan dalam suatu ekosistem
berjalan secara normal sesuai peruntunkannya dan bersifat dinamis maka hal itu
menggambarkan kndisi lingkungan dalam keadaan seimbang. Jadi, yang dimksud
dengan lingkungan yang seimbang adalah lingkungan dimana seluruh dinamika
ekosistemnya berjalan wajar dan dinamis yang ditandai dengan tidak adanya
perrtumbuhan yang menyolok pada salah satu komponen ekosistem.
Lingkungan yang seimbang akan memberikan
daya dukung bagi makhluk hidup (termasuk manusia) yang tinggal di dalamnya.
2. Perbuatan Manusia Menyebabkan Perubahan
Lingkungan
Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh
dinamika penduduk, pemanfaatan/ pengelolaan lingkungan yang kurang bijaksana,
kemajuan iptek, dan lain-lainnya.
Tindakan-tindakan manusia yang menyebabkan
perubahan lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Perusakan Hutan
Hutan merupakan tempat dimana terdapat
banyak sumber daya alam yang mendukung kehidupan manusia secara terus-menerus.
Namun, manusia mengambil dan memanfaatkan (ekploitasi) sumber daya hutan secara
besar-besaran tanpa memperhatikan pemulihan dan pelestarian hutan.
b. Pembangunan Perumahan
Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat
pesat, memberikan dampak kebutuhan perumahan yang meningkat. Oleh karena itu,
pembangunan perumahan dilakukan besar-besaran, terutama di daerah yang banyak
penduduknya tanpa konsep lngkungan yang baik dan tidak memperhatikan daya
dukung lingkungan.
c. Urbanisasi
Pembangunan ekonomi yang tidak merata di
pedesaan ddan di kota besar membuat banyak penduduk pindah dari desa ke kota.
d. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi bertujuan meningkatkan
produksi pangan, tetapi juga memberikan dampak yang merugikan, misalnya
polusi/pencemaran air, dan lahan karena penggunaan pupuk anorganik secara
berlebih dan erosi plasma nutfah.
3. Kerusakan Lingkungan Akbat Kegiatan
Manusia
Kepulan asap hitam kendaraan bermotor
selalu terjadi di sepanjang jalan, disertai suhu udara yang panas, dan
kebisingan suara. Ketidaknyamanan ini kita rasakan jika kita berada dalam
perjalana sehari-hari, baik di dalam kota ataupun dari kota ke kota
lain.Kegiatan manusia yang merusak lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Pembuangan Limbah
Limbah merupakan sisa/hasil sampingan dari
kegiatan produksi manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Limbah
berdasarkan asalnya, terdiri atas dua macam yaitu limbah industry dan limbah
rumah tangga (pemukiman).
b. Kegiatan Pertanian
Kegiatan pertanian dapat merupakan kegiatan
yang merugikan manusia apabila tidak memperhatikan pengelolaan yang benar.
Penggunaan pertisida yang berlebih atau secara terus-menerus akan menyebabkan
polusi makanan yang dapat membahayakan manusia, serta membunuh beberapa jenis
hewan yang tidak mengganggu (non target organism).
c. Ekploitasi Hutan
Hutan sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia, mempunyai nilai ekonimi, sebagai habitat jenis hewan dan menjaga keseimbangan
air tanah pada musim hujan dan kemarau.
4. Polusi
Pengertian polusi menurut Environmintal
Pollution Panel tahun 1965, dari “president Science ADVISORY Committee” Amerika
Serikat adalah perubahan yang kurang menguntungkan terhadap lingkungan yang
disebabkan oleh hasil aktivitas manusia secara keseluruhan atau sebagian,
melalui pengaruh langsung atau tidak langsung, dari perubahan dalam pola
energi, tingkat radiasi, susunan kimia-fisika, dan limbah dari organism. Zat
dikatakan sebagai polutan apabila:
a. Kadarnya melebihi batas normal.
b. Berada pada waktu yang tidak tepat, dan
c. Berada pada tempat yang tidak
semestinya.
Polusi dibedakan menjadi polusi udara,
polusi air, polusi tanah, dan polusi suara.
a. Polusi Udara
Disebabkan oleh debu, partikel-partikel,
asap pembakaran, dan asap rokok.
b. Polusi Air
Banayak lilmbah industry dan rumah tangga
yang dibuang ke sungai, misalnya sampah organik, air detergen, dan persisida.
c. Polusi Tanah
Sampah plastik tidak dapat hancur dengan
cepat dalam tanah sehingga mengganggu porositas tanah.
d. Polusi Udar
Polusi udara disebabkan oleh adanya
berbagai macam suara dalam berbagai kekuatan suara, misalnya suara keributan di
pasar, kendaraan bermotor, kereta api, pesawat terbang, dan petir.
5. Upaya Manusia dalam Mencegah dan
Menanggulingi Kerusakan Lingkngan
Banjir, tanah longsor, dan kelangkaan air
bersih yang terjadi dibeberapa daerah membuat manusia mau tidak mau menyadari
akn kerusakan lingkngan. Upaya manusia untuk menanggulangi kerusakan
lingkungan.
a. Reboisasi dan penghijauan
b. Pembangunan berwawasan lingkungan
c. Penggunaan pupuk organik.
6. Pengaruh Pencemaran Terhadap Kehidupan
Organisme Berdasarkan Percobaan
Telah diketahui bahwa pencemaran memberikan
dampak negative terhadap organisme.
7. Melakuan Perbaikan Lingkungan
Pertanian, industry, dan transportasi
menyebabkan perubahan lingkungan biotik yang menguntungkan. Selain itu, juga
menyebabkan perubahan lingkungan yang merugiakan, yaitu adanya berbagai macam
polusi, kerusakan lahan, kerusakan hutan, banjir, dan tanah longsor.
8. Penelitan Ilmiah tentang Pencemaran
Lingkngan
Masalah kerusakan lingkungan terutama
masalah pencemaran perlu dikelola. Penelolaan lingkungan tidak hanya menjadi
tanggung jawab para cendekiawan saja, tetapi juga tanggung jawab semua orang.
Penanggulangan masalah polusi tidak lepas dari diadakannya
penelitian-penelitian ilmiah yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang
mempelajari masalah tersebut.
9. Pemanfaatan dan Daur Ulang Limbah untuk
Kelestarian Lingkungan
Perkembangan penduduk dapat memberikan
dampak negative, diantaranya tumpukan sampah di dekat pemukiman penduduk yang
dapat menimbulkan bau tak sedap, lalat yang beterbangan, dan pemandangan yang
tidak nyaman. Masih banyak limbah pemukiman maupun industry selain sampah yang
menimbulkan masalah lingkungan. Gunawan (2007:294)
2.4 Tipe-tipe Ekosistem dan Hubungan antara
Faktor Biotik da Abiotik
Di bumi tempat tinggal kita ini terdapat
berbagai tipe ekosistem. Cirri-ciri suatu tipe ekosistem ditunjukkan dengan
hubungan yang khas antara lingkungan biotic dan abiotiknya.
Ekosistem secara garis besar dibedakan atas
ekosistem darat, ekosistem air, dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah ekosistem yang
didominasi oleh lingkungan eksternal daratan.
Di Indonesia, ekosistem dapat dibedakan
atas ekosistem vegetasi tamah, ekosistem pegunungan, dan vegetasi monson.
a. Ekosistem Vegetasi Pamah
Ciri ekosistem vegetasi pamah antara lain
sebagai berikut.
· Ekosistem ini membentang dari ketinggian
0 – 1000 meter diatas permukaan laut.
· Vegetasinya berupa hutan belukar.
Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem vegetasi pamah.
Ekosistem vegetasi pamah dapat di bedakan
atas subekosistem diantaranya sebagai berikut.
1) Ekosistem Hutan Bakau
Hutan bakau banyak terdapat ditepi pantai,
yang air lautnya selalu menggenang atau tergenang saat air laut pasang naik.
Ekosistem ini melindungi dataran dari abrasi (erosi air laut).
2) Ekosistem Rawa Air
Hutan rawa air tawar terdapat di perbatasan
pantai dengan ekosistem hutan bakau.
3) Ekosistem Huatan Tepi Sungai
Hutan tepi sungai banyak terdapat ditepi
sungai besar.
4) Ekosistem Hutan Sagu
Vegetasinya di dominasi oleh pohon sagu
yang berkembang dengan baik di aliran air tawar yang teratur.
5) Ekosistem Danau
Danau dapat dibedakan sesuai dengan
pembentukannya, terdiri atas danau eotropit dan oligotropik. Danau eoytropik
merupakan danau yang kaya akan unrus hara. Cirri-cirinya adalah airnya keruh,
terdapat bermacam-macam organism, dan oksigen terdapat didaerah profundal.
Sedangkan danau oligotropik merupakan danau yang miskin akan unrur hara.
Cirri-cirinya airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar
air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
6) Ekosistem Hutan Rawa Gambut
Ekosistem ini terbentang secara luas dan
berbatasan dengan hutan rawa air tawar. Flora yang ada pada ekosistem ini
jumlahnya terbatas.
7) Ekosistem Pantai
Ekosistem ini terletak di tepi pantai
berpasir dan berkarang yang membentang tidak terlalu jauh dari pantai kearah
darat. Vegetasi pada ekosistem ini ada dua macam, yaitu formasi pes-caprae dan
formasi baringtonia.
b. Ekosistem Pegunungan
Berdasarkan ketinggiannya (elevasinya),
ekosistem pegunungan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1) Hutan Pegunungan
Hutan pegunungan terdapat pada ketinggian
antara 1500-3300 meter diatas permukaan air laut.
2) Padang Rumput Pegunungan
Padang rumput pegunungan terdapat pada
ketinggian antara 3.200-3.600 meter diatas permukaan laut.
3) Ekosistem Terbuka Lereng Berbatu
Vegetasinya berupa rumput, tumbuhan baku,
dan semak.
4) Ekosistem padang rumput rawa
Ekosistem ini memiliki vegetsi dominan
perdu rawa gambut atau rumput yang menutupi tanah gambut.
5) Ekosistem Danau Pegunungan
Ekosistem ini banyak ditemukan di daerah
pegunungan tinggi. Di Indonesia banyak terdapat danau eutrofik, yaitu danau
yang kandungan airnya kelebihan nutrien.
6) Ekosistem Padang Rumput Alpin
Ekosistem ini dijumpai pada daerah dengan
ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan air laut.
c. Vegetasi Monsun
Vegetasi monsoon memiliki ciri antara lain
pohon-pohonnya rendah, banyak cabang, dan batangnya tidak lurus. Vegetasi ini
banyak dijumpai didaerah beriklim kering dengan curah hujan sedikit, terdapat
ketinggian antara 0 hingga 800 meter dari permukaan air laut.
2. Ekosistem Air
Ekosistem air adalah ekosistem yang
didominasi oleh lingkungan eksternal air sebagai habitat berbagai organism
air.ekosistem air dapat dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem laut.
a. Ekosistem Air Tawar
Eksosistem air tawar memiliki ciri umum
sebagai berikut.
· Salinitas (kadar garam ) rendah,lebih
rendah dari salinitas sitoplasma sel organisme yang hidup di dalamnya.
· Variasi suhu siang dan malam hari tidak
terlalu besar.
· Penetrasi cahaya matahari terbatas
(kurang).
· Dipengaruhi oleh iklim dan
cuaca,sekalipun pengaruhnya relatif kecil,jika dibanding dengan ekosistem
darat.
b. Ekosistem Laut
Ekosistem laut merupakan sebagian besar
wilayah Indonesia.secara umum ekosistem laut memiliki sifat-sifat khas sebagai
berikut.
· Kadar garam relatif tinggi,lebih tinggi
dari kadar garam protoplasma sel organisme yang hidup di dalamnya.
· Terdapat kehidupan di semua
kedalaman.ekosistem saling bersambungan dan memungkinkan bercampur karena
adanaya sirkulasi air laut.
· Rantai makanan relatif panjang,sehingga
sepanjang rantai makanan terjadi pemborosan energi
Berdasarkan intensitas cahaya yang dapat
mencapainya,ekosistem laut dibedakan atas ekosistem laut dalam dan ekosistem
laut dangkal.
1) Ekosistem Laut Dalam
Ekosistem laut dalam merupakan ekosistem
laut yang tidak ditembus cahaya matahari,oleh karenanya tidak terjadi
fotosintesis.kadar oksigen dalam airnya rendah,tidak terdapat organisme
produsen autotrof.
2) Ekosistem Laut Dangakal
Ekosistem laut dangkal merupakan daerah
fotik (tertembus cahaya matahari).pada ekosistem ini terjadi fotosintesis oleh
produsen dari jenis ganggang laut dan fitoplankton.
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang
sengaja diadakan dengan tujuan untuk kesejahteraan pembuatnya.Hal ini banyak
terbentuk karena adanya perkembangan teknologi.Beberapa ekosistem buatan dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a. Ekosistem Danau Buatan (Waduk)
Dengan kemajuan teknologinya,manusia telah
barhasil membangun danau buatan atau waduk (bendungan).Bandungan dibuat manusia
dengan cara membendung aliran sungai.Bandungan dibangun untuk keperluan irigasi
maupun pembangkit listrik.
b. Ekosistem Hutan Tanaman
Ekosistem hutan tanaman meliputi penanaman
pohon budi daya seperti hutan jati dan hutan pinus.
c. Agroekosistem
Agroekosistem merupakan ekosistem yang
sengaja dibuat dalam rangka keperluan pertanian tanaman budi daya.Agroekosistem
antara lain sawah tadah hujan,sawah irigasi,dan perkebunan.
1) Sawah Tadah Hujan
Sawah tada hujan merupakan alternatif yang
potensial untuk pertanian tanaman pangan.
2) Sawah Irigasi
Sawah irigasi merupakan sawah yang sumber
air utamanya berasal dari air irigasi.
3) Perkebunan
Perkebunan menghasilkan produk-produk yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Agung (2007: )
2.5 Daur Biokimia
Daur biokimia merupakan daur yang
melibatkan unsur senyawa kimia mengalami perpindahan lewat organism hidup dan
beredar kembali ke lingkungan fisik. Ada baiknya hal ini dipandang sebagai
hubungan antara komponen biotik dan abiotik suatu ekosistem. Lima factor yang
akan dibicarakan disini yang dianggap penting bagi kehidupan adalah : karbon,
oksigen, nitrogen, pospor, dan belerang
1. Daur Netrogen
Atmosfer kita mengandung 79% nitrogen
berdasar volume, namun nitrogen relative amat jarang dalam bentuk senyawa
karena N ini lambat dan susah bereaksi. Nitrogen merupakan bahan penting bagi
pembentukan asam ameno dan seterusnya protein, dan ini membatasi pasokan
makanan yang dapat diperoleh dalam suatu ekosistem lebih dari makanan tumbuhan
lainnya. Satu-satunya cara sehingga nitrogen ini dapat diperoleh oleh organisme
hidup adalah melalui fissasi nitrogen suatu kemampuan yang terbatas dimiliki
oleh organisme prokariotik tertentu, walau sekarang sedang difikirkan melalui
rekayasa genetik bagi tumbuhan hijau agar dapat melakukan kerja itu juga.
2. Daur Sulfur
Sulfur banyak terdapat dikerak bumi dan
dapat diambil tumbuhan dalam bentuk sulfat. Merupakan bahan penting bagi
pembentukan semua protein.
Seprti halnya dengan nitrogen, hewan
bergantung pada tumbuhan untuk memperoleh sulfur. Selain dari sulfur yang
terdapat dalam atmosfer, gas oksid sulfur () terus- menerus bertambah sebagai
sisa pembakaran bahan bakar fosil (BBM) dan dari melelehnya belerang dari
tambang-tambang belerang/gunung berapi.
3. Daur Posfor
Posfor merupakan unsure yang penting
pembentuk asam nukleat, protein, ATP dan senyawa organik vital lainnya.
Merupakan unsure yang jarang terdapat, dan seperti nitrogen dan kalium sering
merupan factor pembatas dalam produktivitas ekosistem.
4. Daur Karbon dan Oksigen
Daur karbon dan oksigen jelas tampak dalam
peristiwa fotosintesis. Djamhur (2000:129)
(http://brainneiyudi.blogspot.co.id/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar